Bayangkan sebuah dunia di mana pasien dan keluarga mereka dapat secara langsung mendanai para ilmuwan untuk mengembangkan obat atau perawatan dengan terobosan yang mereka butuhkan. Sebuah dunia di mana pengembangan obat adalah proses kolaborasi terbuka dan terdesentralisasi. Masa depan seperti itu mungkin bisa saja terjadi dengan sebuah komunitas yang terus mengembangkan ilmu pengetahuan akan membuat sebuah kenyataan baru melalui blockchain crypto dan NFT. Itulah yang akan kita bicarakan disini, melihat kapitalisasi pasar koin yang terus berkembang dan memiliki misi untuk membuat crypto dapat diakses di seluruh dunia.
Baca Juga : Blockchain, Cryptocurrency dan Bitcoin
Peran Blockchain di Industri Kesehatan
Penerapan Teknologi Blockchain Pada Industri Kesehatan
Jika kalian tertarik dengan sains dan crypto, sempatkanlah waktu untuk membaca tulisan ini, desentralisasi blockchain merupakan terobosan sains atau desain yang mengguncang rantai pasokan perbankan dan industri kesehatan. Penelitian ilmiah tampaknya akan menjadi industri berikutnya yang siap direvolusi oleh blockchain. Ruang penelitian ilmiah selama ini dikendalikan oleh segelintir perusahaan yang dapat memutuskan proyek penelitian mana yang layak diterbitkan ataupun tidak sama sekali, yakni proyek mana yang layak untuk didanai. Disisi lain blockchain akan memberikan akses terbuka untuk membuat kemajuan menuju sistem penelitian yang lebih adil. Bagaimana para ilmuwan selama ini menghabiskan setengah dari karir mereka untuk menulis proposal pendanaan dan berjuang untuk mendapatkan dana pada sebagian besar penelitian mereka, yang akhirnya melahirkan kolaborasi kepada seluruh ilmuwan diseluruh dunia untuk memulai menggunakan blockchain sehingga dapat mendanai penelitian mereka dengan baik serta membagikan hasilnya. Singkatnya sekelompok ilmuwan yang menerapkan ide dan teknologi terdesentralisasi akan memberikan kemajuan ilmu pengetahuan modern. Memang sampai saat ini belum ada rencana formal yang menjelaskan apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh para ilmuan dengan sebuah terobosan baru melalui startup yang diberi nama Desci/Job deskription yakni sebuah platform yang memiliki tujuan sebagai berikut :
- Membebaskan data penelitian seperti hasil pengujian dan studi dari balik paywall untuk menghilangkan ketergantungan pada perantara yang haus keuntungan seperti raksasa penerbitan untuk mempermudah kolaborasi di antara para ilmuwan di seluruh dunia.
- Untuk secara drastis mengubah cara penelitian ilmiah yang didanai.
Mari kita lihat lebih dalam beberapa masalah yang dihadapi peneliti. Pertama, sulit mendapatkan kesempatan untuk memenangkan pendanaan sehingga mereka harus menulis buku atau penelitian yang menarik, membuat jurnal penelitian dan memberikan informasi melalui surat kabar. Contohnya penelitian tentang obat kanker ajaib atau ramuan eksotis untuk menyembuhkan jerawat, penelitian tahap awal atau penelitian non-kritis seperti ini sangat sulit untuk menemukan dana, padahal betapa pentinganya penelitian tersebut untuk masa depan dan kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Jumlah total penelitian yang telah dicapai para ilmuwan telah dikurangi dan berkontribusi besar pada krisis replikasi, di mana tidak ada yang bisa mendapatkan dana untuk mereplikasi hasil penelitian lama dan memeriksa ulang pendanaan pertama yang merupakan fondasi dasar awalnya sebuah penelitian, dalam artian peneliti hanya benar-benar terdorong untuk menciptakan karya yang menunjukkan efek yang besar dll.
Kita ke masalah nomor dua, katakanlah Anda seorang ilmuwan setelah memikirkan dan menguji sebuah ide Anda, menyusun sebuah studi yang menjelaskan apa yang Anda temukan yang Anda tulis sebagai artikel untuk dibuat sebuah jurnal maka setelah mendapatkan hasil studi tersebut, kemudian jurnal itu dikirimkan ke beberapa ilmuwan lain yang bekerja di bidang yang sama yang biasa disebut sebagai proses peer review. Para ilmuwan yang meninjau kemudian memberikan umpan balik pada artikel yang dikirimkan dan memberi tahu editor jurnal apakah penelitian ini cukup baik untuk dipublikasikan pada sebuah jurnal, umpan baliknya kemudian diteruskan kepada Anda dan dikirimkan kembali. Jika Anda ingin hari ini ada puluhan ribu jurnal ilmiah yang berbeda dan masing-masing biasanya fokus pada bidang studi tertentu seperti ilmu saraf atau penerbitan ilmu kedokteran dalam jurnal yang dapat memakan waktu satu tahun atau lebih dari pengiriman ke publikasi aktual dan itu proses jurnal yang sangat kompetitif, maka salinan jurnal yang banyak tersebut membuat para ilmuwan tidak memiliki pilihan selain untuk meneliti. Mereka akan meniliti sesuai jurnal yang ada dan bukan memberikan penelitian terbaik untuk bidang ilmiah atau bahkan dunia sains. Selain itu sangat jarang sebuah jurnal mempublikasikan hasil negatif sehingga menyebabkan para ilmuwan mengulangi penelitian yang telah dilakukan.
Baca Juga : Peer Review Process
Dari penggalan literasi singkat diatas dapat dikemukakan bahwa uang menjaga penelitian ilmiah di bawah kunci dan kunci bertentangan dengan seluruh etos kerja terhadap kemajuan sains. para peneliti menguji ide yang satu dengan yang lain, para peneliti tidak dapat atau tidak membagikan hasil penelitian mereka dengan siapa pun yang merupakan komunitas sains saat ini. Tentu saja, beberapa gerakan telah berupaya memecahkan masalah ini sebelumnya, misalnya gerakan akses terbuka yang pada dasarnya menetapkan prinsip panduan di mana penelitian ilmiah didistribusikan secara online secara gratis dan mungkin upaya paling sukses sejauh ini membuat penelitian ilmiah lebih transparan dan terbuka. Selain itu sejumlah jurnal telah mengadopsi model ini dengan mengubah model pendanaan mereka untuk membebankan peneliti dan menerbitkan karya mereka, alih-alih membebankan biaya berlangganan kepada pembaca mereka, sayangnya para peneliti harus membayar banyak uang untuk menerbitkan karya mereka karena penerbit tidak ingin kehilangan uang itu.
Lahirnya gerakan DeSci ini membuat para ilmuwan percaya bahwa blockchain dapat membuat pengetahuan ilmiah lebih mudah diakses dari pada akses terbuka, yakni terbentuk ekosistem pendanaan terdesentralisasi untuk penelitian dan penemuan tahap awal yang pada dasarnya dalam istilah awam adalah tempat ditemukannya kekayaan intelektual bioteknologi dan hak paten pada platform penelitian milik para ilmuwan, kemudian dapat membuat data dan hak paten mereka terlihat oleh masyarakat umum serta memperoleh umpan balik tentang data mereka dan menjelaskan kelayakan komersial proyek yang diteliti, mendapatkan penyandang dana potensial, mempresentasikan proyek penelitian mereka kepada investor dan investor secara pribadi dapat mendanai terobosan-terobosan berikutnya.
Jadi kalian dapat melihat kripto ini bukan hanya tentang uang yang terdesentralisasi, masih banyak lagi yang dapat dilakukan oleh teknologi blockchain karena teknologi ini dapat merevolusi seluruh industri seperti halnya sekarang dengan sains/ilmu pengetahuan terdesentralisasi.
Artikel terkait :
Ilmuwan Indonesia merasa tidak dilibatkan dalam menangani virus corona
Sejak awal pandemi ilmuwan indonesia terbitkan 87ribu makalah soal covid-19